Minggu, 13 Maret 2011

Hayyo Tau Nama Bangunan Ini Ngak?

Sejak ditemukan pertama kalinya pada tahun 1914, kemudian sampai dilakukan pemugaran sekitar tahun 1983 - 1986, candi Tikus secara administratif terletak di dukuh Dinuk, Desa Temon, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, telah banyak mengundang perhatian para pakar sejarah kuno dan arkeologi untuk menentukan makna dan fungsi dari bangunan itu, baik dari segi arsitektural maupun ditinjau dari segi religius.







[navigasi.net] Budaya - Candi Tikus
Tangga menurun yang terletak di sisi utara semakin mempertegas bahwa candi ini memang dibangun dibawah permukaan tanah.


Konon, nama Candi Tikus diberikan lantaran ketika dilakukan pembongkaran pada tahun 1914, oleh Bupati Mojokerto R.A.A Kromojoyo Adinegoro, disekitar candi itu pernah menjadi sarang tikus, dan hama tikus ini menyerang desa disekitarnya, setelah dilakukan pengejaran kawanan tikus itu selalu masuk ke gundukan tanah, yang setelah dibongkar ditemukan sebuah bangunan terbuat dari bahan bata merah dan denah persegi empat dengan ukuran 29,5 m x 28,25 m.
Mengutip dari buku karangan Drs I.G. Bagus L Arnawa, secara pasti tidak diketahui kapan candi Tikus ini didirikan karena tidak ada sumber sejarah yang memberitakan tentang pendirian candi ini. Dalam kitab Nagarakertagama yang ditulis oleh Prapanca pada tahun 1365 M (yang telah diakui oleh para pakar sebagai suatu sumber sejarah yang cukup lengkap memuat tentang kerajaan Majapahit, khususnya pada masa pemerintahan raja Hayam Wuruk), tidak disebutkan tentang eksistensi candi ini.
Namun demikian, ini tidak berarti bahwa serangkaian penelitian yang ditujukan guna mencari dan menentukan saat dibangunnya candi Tikus ini lantas manjadi tidak bisa dilaksanakan. Setidaknya, berdasarkan kajian arsitektural, diperoleh gambaran perbedaan dalam hal penggunaan bahan baku candi, yaitu bata merah.
Adanya perbedaan penggunaan bata merah (baik perbedaan kualitas maupun kuantitasnya), memberikan indikasi tentang tahapan pembangunan candi Tikus. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan oleh para arkeolog, terbukti bahwa bata merah yang berukuran lebih besar berusia lebih tua dibandingkan dengan bata merah yang berukuran lebih kecil. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa selama masa berdiri dan berfungsinya, candi Tikus pernah mengalami dua tahap pembangunan. Pembangunan tahap pertama dilakukan dengan mempergunakan batu bata merah yang berukuran lebih besar sebagai bahan bakunya, sedangkan pembangunan tahap kedua dilakukan dengan mempergunakan bata merah yang berukuran lebih kecil.







[navigasi.net] Budaya - Candi Tikus
Candi Tikus yang sebenarnya merupakan tempat pengaturan air di zaman kerajaan Majapahit, bukan tempat pemujaan seprti halnya candi-candi lain pada umumnya


Lain halnya dengan pendapat yang dikemukankan oleh N.J. Krom lewat buku "sakti"-nya yang berjudul Inleiding tot de Hindoe Javaansche Kunst II (Pengantar Kesenian Hindu Jawa). Dengan memperhatikan bahan dan gaya seni dari saluran air, pakar sejarah kesenian Jawa kuno berkebangsaan Belanda itu berasumsi bahwa ada dua tahap pembangunan candi Tikus.
Tahap pertama, saluran airnya terbuat dari bata merah dan memperlihatkan bentuknya yang kaku. Sedangkan tahap kedua saluran airnya terbuat dari batu andesit dan memperlihatkan bentuknya yang lebih dinamis serta dibuat pada masa keemasan Majapahit. Ini berarti pula bahwa menurut Krom, candi Tikus telah berdiri sebelum kerajaan Majapahit mencapai puncak keemasannya, yaitu pada masa pemerintahan Hayam Wuruk (1350 - 1380).
Sementara itu, ketika dilakukan pemugaran pada tahun 1984/1985, berhasil disingkap sisi tenggara bangunan candi Tikus. Kaki bangunan yang terdapat di sisi tersebut, menunjukan perbedaan ukuran bata merah yang dipergunakan sebagai bahan bakunya. Hal ini semakin memperkuat dugaan mengenai dua tahap pembangunan candi tersebut. Kaki bangunan tahap pertama yang tersusun dari bata merah yang berukuran besar, tampak ditutup oleh kaki bangunan tahap kedua yang tersusun dari bata merah yang berukuran lebih kecil. Kapan secara pasti pembangunan tahap pertama dan kedua ini dilakukan, belum jelas benar.
Adanya tangga yang menurun di sebelah utara, memberi kesan bahwa bangunan candi Tikus ini memang sengaja dibuat dibawah permukaan tanah. Tangga menurun disebelah utara itu, sekaligus merupakan petunjuk bahwa bangunan memiliki arah hadap ke utara. Dua buah kolam berbentuk persegi empat yang berukuran 3,5 x, 2 m dengan kedalaman 1,5 m, mengapit tangga masuk. Masing-masing kolam tersebut dilengkapi dengan tiga buah pancuran air yang berbentuk bunga padma (teratai) dan terbuat dari bahan batu andesit.
Pada sisi selatan teras terbawah terdapat sebuah bangunan berdenah persegi empat dengan ukuran 7,65 m x 7,65 m. Bangunan ini dianggap sebagai bangunan utama dari candi Tikus yang dilengkapi dengan 17 buah pancuran air yang berbentuk bunga padma dan makara. Pada bangunan induk tersebut, terdapat sebuah menara dan dikelilingi oleh 8 buah menara yang berukuran lebih kecil.










Susunan menara yang demikian itu telah menarik perhatian seorang Belanda yang bernama A.J. Bernet Kempers yang mengaitkannya dengan konsepsi religi. Dalam bukunya yang berjudul Ancient Indonesia Art, ia yang telah banyak berjasa dalam menyingkap masa pengaruh agama Hindu - Budha di Indonesia lewat kajian candi-candi yang mengatakan bahwa candi Tikus merupakan replika dari gunung Meru.
Gunung meru merupakan gunung suci yang dianggap sebagai pusat alam semesta yang mempunyai suatu landasan kosmogoni yaitu kepercayaan akan harus adanya suatu keserasian antara dunia dunia (mikrokosmos) dan alam semesta (makrokosmos). Menurut konsepsi Hindu, alam semesta terdiri atas suatu benua pusat yang bernama Jambudwipa yang dikelilingi oleh tujuh lautan dan tujuh daratan dan semuanya dibatasi oleh suatu pegunungan tinggi. Jadi Sangat mungkin Candi Tikus merupakan sebuah petirtaan yang disucikan oleh pemeluk Hindu dan Budha, dan juga sebagai pengatur debit air di jaman Majapahit.
Selain berfungsi sebagai pengatur debit air di kota, letaknya yang diluar kota itu memberi kesan bahwa sebelum masuk kota, air harus disucikan terlebih dahulu di candi Tikus. Dalam hal ini, jika bentuk bangunan candi Tikus dianggap sebagai manifestasi dari gunung Meru, maka setiap air yang keluar dari bangunan induk ini dipercaya sebagai air suci (amerta). Tak heran, bila kemudian air yang keluar dari candi Tikus juga dipercaya memiliki kekuatan magis untuk memenuhi harapan rakyat agar hasil pertanian mereka berlipat ganda dan terhindar dari kesulitan-kesulitan yang merugikan (ric)

Udah Tau Sejarah Bendera Kita Nggak??

 SEJARAH

Warna merah-putih bendera negara diambil dari warna Kerajaan Majapahit. Sebenarnya tidak hanya kerajaan Majapahit saja yang memakai bendera merah putih sebagai lambang kebesaran. Sebelum Majapahit, kerajaan Kediri telah memakai panji-panji merah putih. Selain itu, bendera perang Sisingamangaraja IX dari tanah Batak pun memakai warna merah putih sebagai warna benderanya , bergambar pedang kembar warna putih dengan dasar merah menyala dan putih. Warna merah dan putih ini adalah bendera perang Sisingamangaraja XII. Dua pedang kembar melambangkan piso gaja dompak, pusaka raja-raja Sisingamangaraja I-XII.[1] Ketika terjadi perang di Aceh, pejuang – pejuang Aceh telah menggunakan bendera perang berupa umbul-umbul dengan warna merah dan putih, di bagian belakang diaplikasikan gambar pedang, bulan sabit, matahari, dan bintang serta beberapa ayat suci Al Quran.[2] Di zaman kerajaan Bugis Bone,Sulawesi Selatan sebelum Arung Palakka, bendera Merah Putih, adalah simbol kekuasaan dan kebesaran kerajaan Bone.Bendera Bone itu dikenal dengan nama Woromporang.[3] Pada waktu perang Jawa (1825-1830 M) Pangeran Diponegoro memakai panji-panji berwarna merah putih dalam perjuangannya melawan Belanda. Kemudian, warna-warna yang dihidupkan kembali oleh para mahasiswa dan kemudian nasionalis di awal abad 20 sebagai ekspresi nasionalisme terhadap Belanda. Bendera merah putih digunakan untuk pertama kalinya di Jawa pada tahun 1928. Di bawah pemerintahan kolonialisme, bendera itu dilarang digunakan. Sistem ini diadopsi sebagai bendera nasional pada tanggal 17 Agustus 1945, ketika kemerdekaan diumumkan dan telah digunakan sejak saat itu pula. [4]

Arti Warna

Bendera Indonesia memiliki makna filosofis. Merah berarti berani, putih berarti suci. Merah melambangkan tubuh manusia, sedangkan putih melambangkan jiwa manusia. Keduanya saling melengkapi dan menyempurnakan untuk Indonesia.
Ditinjau dari segi sejarah, sejak dahulu kala kedua warna merah dan putih mengandung makna yang suci. Warna merah mirip dengan warna gula jawa/gula aren dan warna putih mirip dengan warna nasi. Kedua bahan ini adalah bahan utama dalam masakan Indonesia, terutama di pulau Jawa. Ketika Kerajaan Majapahit berjaya di Nusantara, warna panji-panji yang digunakan adalah merah dan putih (umbul-umbul abang putih). Sejak dulu warna merah dan putih ini oleh orang Jawa digunakan untuk upacara selamatan kandungan bayi sesudah berusia empat bulan di dalam rahim berupa bubur yang diberi pewarna merah sebagian. Orang Jawa percaya bahwa kehamilan dimulai sejak bersatunya unsur merah sebagai lambang ibu, yaitu darah yang tumpah ketika sang jabang bayi lahir, dan unsur putih sebagai lambang ayah, yang ditanam di gua garba.

Kamis, 10 Maret 2011

Di Balik Semua Ini

Keajaiban Allah: Tengkorak Raksasa

Assalamualaikum…
Fren, para Sahabat, afwan. Liat artikel ini. Diposting untuk diwaspadai bahwa ini adalah HOAX, berita bohong, yang ternyata sudah 3 tahun lalu, dan banyak artikel sejenis yang saya dapatkan. Seolah tampak sungguhan.



Subhanallah, Tengkorak Raksasa
“Dan ingatlah oleh kamu sekalian di waktu Allah menjadikan kamu sebagai pengganti-pengganti (yang berkuasa) sesudah lenyapnya kaum Nuh, dan Tuhan telah melebihkan kekuatan tubuh dan perawakanmu. Maka ingatlah nikmat-nikmat Allah supaya kamu mendapat keberuntungan”. (QS. Al A’raf 7:69)
Assalamualaikum Wr.Wb
Subhanallah. Dari milis tetangga. Semoga dapat menambah keimanan kita. Amin. Baru-baru ini dalam kegiatan eksporasi gas digurun pasir di Arab tenggara, ditemukan sebuah tengkorak dengan ukuran yang sangat luar biasa. Wilayah gurun pasir ini disebut juga sebagai wilayah kosong atau dalam bahasa Arab â??Rab-Ul-Khaleeâ (maaf tidak dapat tercetak di huruf latin). Penemuan ini ditemukan oleh tim eksplorasi ARAMCO.
Seperti tertulis dalam Al-Quran bahwa Allah (SWT) pernah menciptakan manusia dengan ukuran yang luar biasa. Mereka adalah kaum Aad dimana Nabi Hud (AS) diutus. Mereka sangat tinggi, besar dan kuat sebagaimana mereka mampu menumbangkan batang pohon hanya dengan menggunakan tangan. Kaum Aad kemudian membangkang perintah Allah (SWT) dan nabi dan mereka melanggar batas-batas yang telah digariskan Allah (SWT). Mereka kemudian dimusnahkan.
Orang-orang Saudia Arabia percaya bahwa tengkorak tersebut berasal dari kaum Aad.
Pihak kemiliteran Saudi Arabia menutup seluruh wilayah tsb dan tidak mengizinkan seorangpun memasukinya kecuali pihak ARAMCO. Berita ini disimpan secara rahasia tetapi sebuah helicopter militer mengambil beberapa gambar dari udara dan kemudian salah satu gambar tsb bocor ke internet di Saudi Arabia.
Perhatikan gambar tsb dan bandingkan ukuran dua lelaki yang sedang berdiri dengan ukuran tengkorak tsb.
Wassalam.

Jumat, 04 Maret 2011

WOW Amazing

Fenomena laut terbelah ini sebenarnya bukanlah hal mengherankan, di Korea Selatan terjadi suatu peristiwa yang disebut Moses Miracle dan hal ini tidak terjadi pada ratusan atau ribuan tahun yang lalu, tetapi setiap dua tahun sekali. Sebenarnya ini bukanlah sebuah ‘mukjizat‘ seperti jaman Nabi Musa, tetapi hanya sebuah ‘kejadian’ pasang surut lautan saja.
Peristiwa terbelahnya lautan ini menghubungkan dua pulau yaitu Jindo dan Mido. Laut yang surut membuka suatu alur daratan sepanjang 2,8 km selama beberapa jam.
Setiap peristiwa ini datang dan sudah berlangsung sejak ratusan tahun yang lalu, diadakanlah festival untuk mengingatkan kejadian alam ini dan dihadiri orang-orang dari segala penjuru dunia ini. Bagaimanapun kejadian alam ini belum begitu diketahui dunia, sampai pada tahun 1975, ketika Mr. Pierre Randi, duta besar Perancis untuk negara Korea berkunjung ke lokasi ini  dan lalu mempublikasikannya di surat kabar Perancis.

Ini Siapa Yach??

BIODATA
Nama lengkap : Rowan Sebastian Atkinson
Nama Populer : Mr. BEAN
TTL : Newcastle-upon-Tyne, Inggris, 06 Januari 1955

RIWAYAT
Rowan Sebastian Atkinson atau lebih populer dengan nama Rowan Atkinson (Mr. Bean), lahir di Newcastle-upon-Tyne, Inggris, 6 Januari 1955. Rowan, terkenal sebagai seorang komedian, actor, dan penulis naskah.
Pria yang memiliki hobi koleksi mobil mewah ini, menikahi seorang make up artis Sunetra Sastry dan dikarunia dua orang anak, Benjamin Atkinson dan Lily Atkinson.


Senin, 28 Februari 2011

Kekayaan Negara Qu

RAJA AMPAT ARCHIPELAGO (Kepulauan Raja Ampat) - PAPUA BARAT


Kepulauan Raja Ampat merupakan kepulauan yang berada di barat pulau Papua di provinsi Papua Barat, tepatnya di bagian kepala burung Papua. Kepulauan ini merupakan tujuan penyelam-penyelam yang tertarik akan keindahan pemandangan bawah lautnya. Empat di antara gugusan pulau ini adalah pulau terbesar yaitu:

* Pulau Waigeo

* Pulau Misool
* Pulau Salawati
* Pulau Batanta


Kepulauan Raja Ampat merupakan tempat yang sangat berpotensi untuk dijadikan sebagai objek wisata, terutama wisata penyelaman. Perairan Kepulauan Raja Ampat menurut berbagai sumber, merupakan salah satu dari 10 perairan terbaik untuk diving site di seluruh dunia. Bahkan, mungkin juga diakui sebagai nomor satu untuk kelengkapan flora dan fauna bawah air pada saat ini.

Dr John Veron, ahli karang berpengalaman dari Australia, misalnya, dalam sebuah situs ia mengungkapkan, Kepulauan Raja Ampat yang terletak di ujung paling barat Pulau Papua, sekitar 50 mil sebelah barat laut Sorong, mempunyai kawasan karang terbaik di Indonesia. Sekitar 450 jenis karang sempat diidentifikasi selama dua pekan penelitian di daerah itu.


Tim ahli dari Conservation International, The Nature Conservancy, dan Lembaga Oseanografi Nasional (LON) Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) pernah melakukan penilaian cepat pada 2001 dan 2002. Hasilnya, mereka mencatat di perairan ini terdapat lebih dari 540 jenis karang keras (75% dari total jenis di dunia), lebih dari 1.000 jenis ikan karang, 700 jenis moluska, dan catatan tertinggi bagi gonodactyloid stomatopod crustaceans. Ini menjadikan 75% spesies karang dunia berada di Raja Ampat. Tak satupun tempat dengan luas area yang sama memiliki jumlah spesies karang sebanyak ini.

Ada beberapa kawasan terumbu karang yang masih sangat baik kondisinya dengan persentase penutupan karang hidup hingga 90%, yaitu di selat Dampier (selat antara P. Waigeo dan P. Batanta), Kepulauan Kofiau, Kepualauan Misool Timur Selatan dan Kepulauan Wayag. Tipe dari terumbu karang di Raja Ampat umumnya adalah terumbu karang tepi dengan kontur landai hingga curam. Tetapi ditemukan juga tipe atol dan tipe gosong atau taka. Di beberapa tempat seperti di kampung Saondarek, ketika pasang surut terendah, bisa disaksikan hamparan terumbu karang tanpa menyelam dan dengan adaptasinya sendiri, karang tersebut tetap bisa hidup walaupun berada di udara terbuka dan terkena sinar matahari langsung.


Spesies yang unik yang bisa dijumpai pada saat menyelam adalah beberapa jenis pigmy seahorse atau kudalaut mini, wobbegong dan Manta ray. Juga ada ikan endemik raja ampat, yaitu Eviota raja, yaitu sejenis ikan gobbie. Di Manta point yg terletak di Arborek selat Dampier, Anda bisa menyelam dengan ditemani beberapa ekor Manta Ray yang jinak seperti ketika Anda menyelam di Kepulauan Derawan, Kalimantan Timur. Jika menyelam di Cape Kri atau Chicken Reef, Anda bisa dikelilingi oleh ribuan ikan. Kadang kumpulan ikan tuna, giant trevallies dan snappers. Tapi yang menegangkan jika kita dikelilingi oleh kumpulan ikan barakuda, walaupun sebenarnya itu relatif tidak berbahaya (yang berbahaya jika kita ketemu barakuda soliter atau sendirian). Hiu karang juga sering terlihat, dan kalau beruntung Anda juga bisa melihat penyu sedang diam memakan sponge atau berenang di sekitar anda. Di beberapa tempat seperti di Salawati, Batanta dan Waigeo juga terlihat Dugong atau ikan duyung.

Karena daerahnya yang banyak pulau dan selat sempit, maka sebagian besar tempat penyelaman pada waktu tertentu memiliki arus yang kencang. Hal ini memungkinkan juga untuk melakukan drift dive, menyelam sambil mengikuti arus yang kencang dengan air yang sangat jernih sambil menerobos kumpulan ikan. Ada juga pesawat karam peninggalan perang dunia ke II yang bisa dijumpai di beberapa tempat penyelaman menjadikan tempat yang bagus untuk wreck dive seperti di P. Wai. Dan masih banyak lagi situs terumbu karang yang sebenarnya belum pernah dijamah. Ini menjadikan penyelaman di Raja Ampat terasa lebih menantang.


Sabtu, 22 Januari 2011

Cerita Untuk Dunia

tak terasa waktu berlalu
menuliskan kisah hidup kita
canda tawa tangis amarah
menghiasi memberikan warna
sebuah cerita untuk dunia
kau berikan harapan di setiap langkahku
kau berikan kekuatan di setiap lemahku
tak pernah terbayangkan diriku tanpa dirimu
oh temanku sahabat sejatiku
walau jarak pisahkan kita
tapi hati kita tetap satu
aku bisa karna dirimu
kita bisa karna kita bersama
sebuah cerita untuk dunia


ShoutMix chat widget

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites